Connect with us

Kota Tangerang

Mata Seperti Melihat Kilatan Cahaya, Ini Penyebabnya

Kabartangerang.com- Melihat pantulan sinar dari cermin, pasti membuat mata Anda silau. Sebisa mungkin Anda menjauhi atau menutupi mata dari kilatan cahaya yang mengganggu itu. Namun, pernahkah Anda melihat kilatan cahaya di mata, tapi tidak ada benda apa pun yang membuat Anda silau? Kira-kira, apa penyebabnya?

Fenomena seperti melihat kilatan cahaya di mata
Fenomena seperti melihat kilatan cahaya (flashes) di mata dalam istilah medis dikenal dengan photopsia (fotopsia). Fotopsia adalah kondisi yang dapat memengaruhi satu atau dua mata sekaligus.

Gejalanya pun dapat menghilang dengan cepat, terjadi sesekali, atau berulang dalam waktu yang lama.

Selain melihat cahaya kilat cepat, photopsia juga menimbulkan beberapa kelainan penglihatan, seperti:

  • Sensasi penglihatan gelap terang dengan cepat seperti lampu berkedip
  • Adanya titik terang yang bergerak pada penglihatan

Apa penyebab photopsia?
Berdasarkan hasil dari sebuah studi yang diterbitkan pada jurnal American Academy of Ophthalmology tahun 2015, terdapat 32 kondisi medis yang diidentifikasi dapat menimbulkan gejala photopsia.

Namun, beberapa kondisi yang paling umum menyebabkan fotopsia adalah:

1. Posterior vitreous detachement (PVD)
PVD adalah perubahan alami yang terjadi pada mata secara alami. Kondisi ini terjadi ketika gel vitreous (gel yang mengisi mata) terpisah dari retina (lapisan saraf yang peka cahaya di bagian belakang mata).

Kondisi ini biasanya sering terjadi pada orang yang berusia di atas 60 tahun. Gejala utamanya adalah munculnya perasaan seperti melihat kilatan cahaya di mata.

Meski bukan kondisi yang berbahaya, jika terjadi dalam jangka panjang photopsia dapat menyebabkan ablasio retina.

2. Ablasio retina
Retina berfungsi untuk melapisi bagian dalam mata yang sangat sensitif dengan cahaya. Ketika cahaya masuk, retina akan mengirimkan pesan visual ke otak.

Ablasio retina adalah kondisi bergesernya retina dari posisi normalnya.

Ablasio retina juga dapat menyebabkan munculnya perasaan seperti melihat kilatan cahaya di mata. Kondisi ini harus ditangani segera untuk mencegah ablasi permanen yang dapat menyebabkan kebutaan.

3. Degenerasi makula terkait usia
Degenerasi makula terkait usia atau disebut juga dengan Age-related Macular Degeneration (AMD). Kondisi ini sangat umum terjadi pada orang berusia 50 tahun atau lebih.

Makula adalah bagian mata yang membantu Anda melihat lebih tajam ke depan. Namun, seiring bertambahnya usia, makula akan memburuk dan menyebabkan munculnya sensasi melihat kilatan di mata.

4. Migrain
Migrain adalah jenis sakit kepala berulang. Selain sensasi nyeri pada kepala, gangguan penglihatan (perubahan visual) juga bisa terjadi.

Saat Anda migrain dan disertai perubahan visual hal ini disebut dengan aura, yang bisa menyebabkan fotofobia (sensitif dengan cahaya terang) dan photopsia.

5. Neuritis optik
Neuritis optik adalah peradangan yang menyerang saraf optik alias saraf penglihatan. Kondisi ini umum terjadi pada orang yang memiliki multiple sclerosis (kondisi yang memengaruhi sel saraf otak dan tulang belakang).

Selain sensasi melihat kilatan cahaya di mata, orang dengan multiple sclerosis juga akan sulit mengendalikan gerakan mata. Mata bisa terasa sakit, perasan seolah melihat warna-warna, bahkan kebutaan.

Berbahayakah sensasi melihat kilatan cahaya di mata?
Mengalami perasaan seperti melihat kilatan cahaya di mata tidaklah berbahaya jika terjadi sesekali dan cepat menghilang.

Namun, sebaiknya Anda harus segera ke dokter, jika photopsia terjadi lebih sering atau bertahan dalam waktu yang lama.

Munculnya gejala tersebut bisa menjadi tanda pertama adanya masalah pada kesehatan mata, seperti degenerasi makula atau ablasio retina.

Apalagi jika perasaan seperti melihat kilatan cahaya di mata diikuti gejala pusing, sakit kepala, atau muntah. Perawatan medis harus segera didapatkan karena ini erat kaitannya dengan trauma pada kepala. (*)

Sumber: Hellosehat.com

Source

Populer