Kabupaten Tangerang
Tanpa Dokumen Lengkap, 25 WNA Ditangkap

Kabartangerang.com- 25 warga negara asing (WNA) tanpa dokumen lengkap yang masuk ke Indonesia ditangkap Imigrasi Kelas I Non TPI Tangerang di kawasan Kabupaten Tangerang.
Penangkapan tersebut dilakukan di apartemen-apartemen tempat mereka tinggal yang tersebar di Kabupaten Tangerang.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM Banten, Imam Suyudi mengatakan, penangkapan dilakukan di beberala apartemen seperti Apartemen Paragon Karawaci, Apartemen Casa De Parco BSD, dan Apartemen Saveria BSD. Beberapa WNA juga ditangkap di perumahan di Kabupaten Tangerang seperti Cluster Menagio Gading Serpong, Cluster Virginia Village Gading Serpong dan Cluster Samara Villagee Gading Serpong.
“Sehingga total WNA yang diamankan dari beberapa lokasi tersebut sebanyak 25 WNA karena tidak dilengkapi dokumen keimigrasian. Mereka diamankan pada 4-5 Desember 2019 di malam hari,” ujarnya, Senin, 9 Desember 2019.
Dari penangkapan tersebut, Imam menjelaskan, terdata ada 22 WNA asal Nigeria, dua WNA asal Pantai Gading, dan satu orang WNA asal Afrika Selatan. Lanjutnya, ke-25 WNA tersebut diamankan karena ada sebagian yang tidak mampu menunjukan dokumen keimigrasian, seperti batas waktu tinggalnya sudah melebihi batas alias overstay.
“Dari 25 orang WNA ini enam orang memiliki passpor yang masih berlaku, tapi izin tinggalnya sudah habis 30 hari. Lalu 19 orang lainnya tidak dapat menunjukan passpor kebangsaannya,” katanya.
Untuk proses selanjutnya, Imam menambahkan pihaknya punya waktu 30 hari untuk menyelesaikan penyelidikan dan berkoordinasi dengan pihak kedutaan besar dari negara masing-masing.
“Kita akan dalami lagi dan akan berkoordinasi dengam pihak kedutaan besar negara masing-masing. Kalau benar yang bersangkutan warga negaranya, maka akan kita deportasi,” jelasnya.
Kepala Seksi Intelejen dan Penindakan Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Tangerang Novan Indrianto, mengatakan beberapa dari mereka diduga kuat melakukan tindakan kriminal secara online. Tidak hanya itu, beberapa diantaranya diduga juga melakukan tindakan asusila di kawasan elite di Kabupaten Tangerang.
“Memang sebagian dari mereka ini sabagai pemain sepak bola yang disewa untuk pertandingan antarkampung. Ada juga yang profesinya penipuan online. Ada juga yang asusila,” kata Novan.
Hal tersebut diperkuat dengan barang bukti berupa beberapa laptop dan handphone yang digunakan untuk melancarkan aksinya. Namun, Novan mengaku masih mendalami tindak kriminalnya dan akan berkoordinasi dengan kepolisian apabila ada diantara mereka yang terbukti melakukan kriminal.
“Ada sembilan orang itu kami dalami dari pada alat bukti, mengenai keberadaan 16 orang lain dan kami masih dalami keberadaannya dan kejahatannya. Yang jelas izin tinggal tidak ada,” ungkapnya.(rik)
-
Tangerang5 hari ago
Mukota Kadin Kota Tangsel IV Dipastikan Digelar Akhir Oktober
-
Tangerang6 hari ago
Indah Kiat Tangerang dan EKA Hospital Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Edukasi Diabetes Hingga Bahaya Narkoba
-
Tangerang7 hari ago
DWP Tangerang Selatan Rayakan HUT ke-80 RI dengan Outbond
-
Tangerang6 hari ago
TP PKK Tangerang Selatan dan Provinsi Banten Berikan Sosialisasi dan Pembinaan Konsumsi Pangan B2SA ke Masyarakat
-
Tangerang6 hari ago
Pilar Saga: Pemkot Tangsel Tingkatkan Keterbukaan Informasi Publik hingga Ramah Disabilitas
-
Tangerang5 hari ago
Pemkot Tangerang Selatan Uji Coba Sistem Satu Arah di Jalan Kemiri Raya dan Kayu Manis Pondok Cabe Pada 10 September 2025
-
Tangerang5 hari ago
Sekda Bambang Noertjhajo Dorong Penguatan Peran RT RW Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak di Tangerang Selatan
-
Tangerang3 hari ago
Pemkot Tangerang Selatan Apresiasi Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan di RS Hermina dan PT Pratama Abadi Industri