Connect with us

Banten

Kisah Rizki, Anak Tukang Kue Berhasil Jadi Polisi

Published

on

Kabartangerang.com- Tim Humas Polda Banten menelusuri jejak kehidupan siswa SPN Polda Banten Rizki Melamanurung yang terlahir dari keluarga kurang mampu bertempat tinggal di Desa Margasari, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Kamis (25/11).

Dikutip dari keterangan yang diterima, Kasubbid Penmas Akbp Meryadi didampingi Bripda Lutfi Ardian dan Bripda Sayyadah Nafisah sempat mengunjungi rumah orang tua Rizki Melamanurung. Mereka disambut hangat oleh keluarga Rizki.

Rizki Melamanurung terlahir dari keluarga kurang mampu, sehari-hari Ibu Rizki yaitu Maimunah bekerja sebagai tukang kue keliling di Pasar Ciung Margasari dan Ayah Rizki yaitu Parningotan Manurung yang sebelumnya bekerja sebagai supir angkot yang sekarang bekerja serabutan.

Saat ditemui Maimunah mengatakan bahwa menjadi seorang Polisi adalah cita-cita Rizki sedari kecil, dengan segala keterbatasan ekonomi Rizki tetap yakin bahwa dirinya bisa lolos mengikuti tes Kepolisian.

“Memang menjadi polisi adalah cita-cita Rizki dari kecil, padahal kami orang tuanya kurang mampu dalam segi ekonomi. Tapi melihat kegigihan Rizky kami mendukung penuh Rizki dalam meraih cita-citanya,” ujar Maimunah.

“Saya pedagang jajanan kue di pasar Ciung, sementara suami saya saat ini masih mencari pekerjaan serabutan yang sebelumnya bekerja sebagai supir angkot, sekarang suami saya masih mencari pekerjaan di Lampung. Keseharian saya memasak kue dari jam 3 pagi dan menjualnya di pasar Ciung, setelah sholat shubuh saya berangkat ke pasar untuk menjual kue yang telah saya buat sampai seluruh dagangan saya habis terjual setelah itu sekitar jam 10 siang baru pulang kerumah, istirahat sebentar dan mulai beraktifitas kembali membuat kue,” kata Maimunah.

Maimunah menambahkan, setelah lulus sekolah Rizki pernah mendaftar Polisi tetapi gagal. Kemudian Rizki mencoba mendaftar di Angkatan Udara namun gagal juga.

“Setelah mendaftar Polisi yang kedua kali, Alhamdulillah berkat doa dan usaha keras Rizki akhirnya dia berhasil lolos tes di Kepolisian untuk mengikuti pendidikan di SPN Polda Banten. Sejak Rizki mengikuti pendidikan, baru satu kali mengunjungi Rizki dikarenakan kesulitan dalam biaya,” haru Maimunah.

Ketika ditanya apakah harapan Ibu Maimunah terhadap anaknya Rizki yang sedang mengikuti pendidikan di SPN Polda Banten kemudian sambil menangis, Ibu Maimunah mengatakan “Semoga Rizki kelas menjadi Polisi yang amanah, dapat menjalani tugas dengan baik dan selalu diberikan kesehatan serta keselamatan dalam menunaikan tugas dan tanggung jawabnya kepada negara,” jawab Maimunah sambil menyeka air mata dengan kerudungnya.

Siswa Rizki Melamanurung ketika ditemui di SPN Polda Banten yang sedang melaksanakan pelatihan pengendalian massa di lapangan hitam menyampaikan bahwa “Saya anak dari Bapak Parningotan Manurung seorang supir angkot dan Ibu Maimunah pedagang kue. Menjadi Polisi, merupakan cita-cita saya sejak kecil. Beberapa kali saya mendaftar tes Kepolisian mengalami kegagalan namun saya tidak berputus asa berkat doa dan usaha saya yang pantang menyerah akhirnya Allah Swt mengabulkan doa saya. Sebelum jadi Polisi keseharian saya adalah membantu Ibu berdagang kue dari mulai membungkus hingga berdagang di pasar Ciung, dimulai dari shubuh sampai dengan dagangan laku terjual, setelah itu saya berlatih dalam rangka mempersiapkan diri untuk mengikuti tes Polisi baik secara fisik maupun akademik seperti berlari, push up, latihan Psikotes, dan akademik secara mandiri,” jelas Rizki.

Ketika tim peliput bertanya tentang apa yang menjadi motivasinya untuk jadi Polisi, Rizki menjawab “Motivasi saya ingin jadi Polisi selain cita-cita sejak kecil juga ingin mengangkat derajat keluarga dan membahagiakan kedua orangtua saya serta berbakti kepada nusa dan bangsa,” kata Rizki.

Kabid Humas Polda Banten Akbp Shinto Silitonga mengatakan bahwa cerita soal Rizki yang berhasil menjadi polisi merupakan fakta untuk menggugah para generasi muda.

“Kita bisa memiliki cita-cita apapun itu, meski dengan segala keterbatasan sesuatu dapat diraih dengan tekad dan usaha yang bersungguh-sungguh serta doa. Saya berharap kisah Rizki ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi generasi muda Indonesia untuk mengabdi kepada bangsa dan negara melalui Institusi maupun lembaga apapun, ora et labora,” tutup Shinto Silitonga. (red)

Source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer