Connect with us

Kabupaten Tangerang

Polda Banten: KH Uci Turtusi Contoh Pemuka Agama Solutif

Published

on

Kabartangerang.com- Polda Banten memberikan apresiasi kepada Pimpinan Pondok Pesanten Al-Istiqlaiyyah, KH Uci Turtusi yang membatalkan mengundang jamaah dengan memutuskan Haul Tuan Syekh Abul Qodir Al-Jaelani dengan virtual.

“Kami sangat apresiasi  kepada Abuya Uci Cilongok yang menyelenggarakan Haul Syekh Abdul Qodir secara virtual,” ujar Kombes Pol Edy Sumardi, Kabid Humas Polda Banten kepada wartawan, Minggu (22/11/2020).

Edy Sumardi menerangkan, bahwa di tengah rawannya penyebaran covid, pola penyelenggaraan kegiatan secara virtual merupakan solusi terbaik.

“Saya kira Abuya Uci ini merupakan contoh solutif pemuka Agama dalam penyelengaraan event keagamaan,” lanjutnya.

Perlu diketahui, sebelumnya Polisi tidak memberikan izin diadakannya acara tahunan tersebut dengan berbagai pertimbangan untuk mengindari terjadinya cluster baru penyebaran Covid.

Sementara itu, sekretaris Kegiatan, Agung Permana menjelaskan bahwa Kegiatan virtual ini merupakan respon dari potensi tingkat penyebaran Covid-19, karena diprediksi acara akan dihadiri ribuan jamaah.

“Karena bahayanya Covid1-19, demi kemaslahatan umat kita urungkan penyelenggaraan acara tatap muka menjadi virtual,” tukas Agung, melalui edaran video yang dibuatnya.

Rencananya acara tersebut akan dilaksanakan pada Minggu, 29 November 2020 di Kampung Cilongok, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasarkemis, Kabupaten Tangerang.

Untuk diketahui, bahwa Pesantren Al-Istiqlaliyyah didirikan pada tahun 1957 M oleh almarhum KH Dimiyati. Seorang ulama yang digolongkan sebagai salah satu dari tiga ulama sufi berpengaruh di Jawa.

Abuya Dimyati Cilongok merupakan ayah dari KH Uci Turtusi, pimpinan pondok pesantren saat ini.

Baca: Hindari Kerumunan, Abuya Uci Turtusi Gelar Haul secara Virtual

Seperti pesantren salafiyah lainnya, kurikulum pendidikan yang ada di pesantren ini didasarkan pada kajian kitab kuning dalam berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu bahasa dan ilmu fiqih. Semuanya disampaikan dalam metode pengajaran sorogan dan bandungan.

Setiap minggu pagi, pesantren ini selalu ramai karena berlangsung pengajian umum yang dipimpin oleh Abuya Uci Turtusi, biasanya pengajian ini dihadiri ribuan orang. (red)

Source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer