Tangerang
Pemkot Tangerang Selatan Ajak Warga, Komunitas, dan Media Bersatu Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan
Upaya menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak terus digencarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel).
Pemkot Tangsel melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar seminar dalam rangka Peringatan Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan di Gedung Galeri Koperasi dan UKM Kota Tangsel, Senin (8/12/2025).
Asisten Daerah I Pemkot Tangsel Chaerudin menegaskan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan pelanggaran terhadap norma-norma yang berlaku di masyarakat.
“Kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah pelanggaran norma agama dan norma hukum yang berdampak luar biasa pada kesehatan fisik, mental, kemampuan sosial, hingga kondisi korbannya,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Pemkot Tangsel untuk memperkuat upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak secara berkelanjutan.
Ia menambahkan bahwa isu kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan persoalan kompleks yang tidak bisa ditangani oleh satu sektor saja, perlu adanya koordinasi antara sektor kesehatan, pendidikan, sosial, penegakan hukum, hingga pemberdayaan ekonomi.
“Pemerintah daerah menekankan pentingnya koordinasi dan sinergitas lintas sektor. Ini menjadi pilar yang menentukan keberhasilan dalam memberikan layanan yang cepat, responsif, dan terintegrasi,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas DP3AP2KB Kota Tangsel, Cahyadi, menegaskan bahwa kekerasan memiliki dampak luas, tidak hanya menimbulkan luka fisik, tetapi juga trauma psikologis, gangguan sosial, serta menghambat keberdayaan korban.
Oleh karena itu, Peringatan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen perlindungan.
“Perlindungan terhadap perempuan merupakan komitmen yang harus dilakukan secara menyeluruh oleh seluruh pihak, baik pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, komunitas, maupun masyarakat,” ujarnya.
Cahyadi juga menekankan pentingnya edukasi sebagai garda terdepan pencegahan kekerasan. Ia menyatakan bahwa pihaknya terus memperluas program edukasi ke berbagai lembaga dan komunitas.
“Pencegahan tidak akan efektif tanpa edukasi yang masif. Karena itu kami terus memberikan edukasi perlindungan perempuan dan anak kepada perangkat daerah, sekolah, universitas, organisasi keagamaan, serta masyarakat melalui sosialisasi langsung maupun platform digital,” jelasnya. (fid)
-
Kabupaten Tangerang7 hari agoSekda Ajak Masyarakat Sepatan Doa Bersama untuk Korban Bencana Sumatera
-
Tangerang4 hari agoTangerang Selatan Color and Bubble Run Meriahkan HUT ke-17 Kota Tangerang Selatan
-
Kabupaten Tangerang7 hari agoBupati Tangerang Buka Kejuaraan Panahan Bupati Cup 2025
-
Tangerang4 hari agoTangsel Land 2025, Benyamin Genjot Transformasi Digital dan UMKM
-
Nasional4 hari agoYayasan WINGS Peduli Distribusikan Bantuan ke Wilayah Banjir dan Longsor di Sumatera
-
Tangerang2 hari agoPilar Saga Ichsan Tinjau Pembangunan GSG Pamulang
-
Tangerang3 hari agoPemkot dan KPU Tangerang Selatan Dorong Literasi Politik Anak Muda Lewat Sekolah Jawara Demokrasi
-
Nasional3 hari agoSukses Optimalkan Unit Bisnis, Kemenag: UIN Jakarta Siap Jadi PTNBH Berikutnya



