Banten
Pejabat Dinkes Banten Ramai-ramai Undur Diri

Kabartangerang.com- Pejabat eselon III dan IV pada Dinas Kesehatan Banten mengundurkan diri imbas dari kasus korupsi masker yang disidik Kejati Banten.
Ada 20 pejabat yang menandatangani surat pengunduran itu dan ditujukan ke Gubernur dan Wakil Gubernur Banten.
Surat pengunduran diri ini tersebar di lingkungan wartawan di Banten. Dan, para pejabat tersebut menyampaikan bahwa mereka selama ini bekerja telah maksimal sesuai arahan Kepala Dinas Kesehatan Banten dengan penuh tekanan dan intimidasi. Kondisi itu membuat mereka bekerja tidak nyaman dan penuh ketakutan.
“Sesuai perkembangan saat ini, rekan kami ibu Lia Susanti ditetapkan sebagai tersangka kasus pengadaan masker untuk penanganan Covid-19. Yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sesuai perintah Kepala Dinas Kesehatan. Dengan kondisi penetapan tersangka tersebut kami merasa sangat kecewa dan bersedih karena tidak ada upaya perlindungan dari pimpinan,” bunyi pernyataan kedua dari surat pengunduran diri, Senin , 31 Mei 2021.
Atas dua alasan di atas, para pejabat kemudian menyatakan sikap untuk mengundurkan diri. Tanda tangan ke dua puluh orang pejabat ini di atas meterai dengan tembusan ke Ketua DPRD, Sekda, Inspektorat, Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala BKD Banten.
“Menyatakan mengundurkan diri sebagai pejabat di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Banten,” isi tulisan dalam surat tersebut.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Banten, Komarudin menerangkan, ketentuan aparatur sipil negara (ASN) mengundurkan diri adalah hak masing-masing. Termasuk saat dirinya masuk sebagai aparatur negara.
Namun, terhadap adanya usulan pejabat di Dinkes Banten yang mengundurkan diri, pihaknya akan mengklarifikasi kepada mereka.
“Terhadap hal ini langkah pertama kita dari BKD akan mengklarifikasi kebenaran apakah mengundurkan diri akan kita pastikan. Prinsipnya kita akan klarifikasi, apakah ini diterima atau tidak. Karena pengangkatan mereka oleh gubernur, mundurnya ada SK gubernur lagi tentang pemberhentian mereka,” tutur Komarudin.
Klarifikasi ini juga termasuk ke Kepala Dinas Kesehatan Ati Pramudji Hastuti. Klarifikasi diperkirakan pada Rabu atau Kamis pekan ini.
Sebelumnya, tiga orang ditetapkan tersangka kasus pengadaan 15 ribu masker COVID-19 jenis KN95 senilai Rp 3,3 miliar untuk tenaga kesehatan. Mereka adalah ASS dan WN dari penyedia. Dan, satu tersangka adalah PPK dari Dinas Kesehatan Banten berinisial LS. Total kerugian negara atas korupsi ini Rp 1,6 miliar.
Ketiga tersangka ini melakukan modus korupsi dengan cara markup atau mengubah rencana anggaran biaya atau RAB pengadaan masker. Awalnya, harga satuan masker di RAB tersebut Rp 70 ribu namun diubah nilainya menjadi Rp 220 ribu.
Sementara itu, Gubernur Banten, Wahidin Halim ketika hendak dikonfirmasi terkait pengunduran pejabat di Dinas Kesehatan Provinsi Banten tidak menjawab.(ydh)
-
Tangerang5 hari ago
Pemkot Tangerang Selatan Tertibkan Pasar Ciputat, Pedagang Dipindahkan ke Los Gratis yang Lebih Nyaman
-
Tangerang4 hari ago
PKL Pasar Ciputat Ditertibkan, Damkar Tangerang Selatan Lakukan Penyiraman Area
-
Tangerang4 hari ago
Pemkot Tangerang Selatan Lakukan Pengawasan Ketat 24 Jam di Pasar Ciputat Usai Penertiban PKL
-
Tangerang4 hari ago
Sambut Baik Halalbihalal dan Rapat Koordinasi PWRI Tangerang Selatan, Benyamin: Jaga Semangat Kebersamaan, Pengabdian dan Terus Berkontribusi
-
Tangerang2 hari ago
Percepat Cakupan Imunisasi, Dinkes Tangerang Selatan Gencarkan Program PENARI
-
Tangerang3 hari ago
PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) Melalui Konsorsium IEH-CNTY Garap Proyek PSEL Cipeucang
-
Tangerang4 hari ago
Pemkot Tangerang Selatan Siapkan Ratusan Los Kosong Gratis di Gedung Pasar Ciputat untuk para Pedagang
-
Tangerang3 hari ago
Upaya Pengurangan Sampah, Pemkot Tangerang Selatan Terus Optimalkan Peran TPS 3R