Connect with us

Kabupaten Tangerang

Layanan Bedah Jantung Pertama, Kabupaten Tangerang Terus Menjelma Jadi Medical Tourism

Published

on

Kabupaten Tangerang terus berevolusi dengan menjadi salah satu kawasan yang memiliki sarana dan prasarana kesehatan terbaik di Indonesia. Kini Kabupaten Tangerang tidak hanya dikenal sebagai kawasan industri saja, melainkan juga jadi salah satu destinasi medical tourism dalam negeri.

Hal itu terwujud atas upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang dalam meningkatan fasilitas pelayanan kesehatan kepada publik. Bukan hanya melengkapi pelayanan, pemerintah daerah juga membangun kesadaran diri, kenyamanan dan kemudahan akses kepada masyarakat.

Salah satu bentuk kesuksesan peningkatan pelayanan tersebut adalah ketika masa pandemi Covid-19. Dalam 2 periode kepemimpinan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, kini masyarakat pun lebih peduli akan kebugaran tubuh dan memprioritaskannya dalam segala aktivitas karena ketersediaan fasilitas.

Perihal wabah tersebut, Kabupaten Tangerang diketahui telah berkontribusi besar dalam penanganan Covid-19 di kawasan Jabodetabek. Sejumlah rumah sakit di Kabupaten Tangerang menjadi tempat rujukan serta karantina pasien Covid-19, seperti RSUD Kabupaten Tangerang, Balaraja dan Pakuhaji. Bahkan, tiga tempat itu sempat mengalami over kapasitas karena menampung pasien dari seluruh wilayah di sekitar Kabupaten Tangerang.

Oleh karena itu, dibawah komando Bupati Zaki, pihaknya menambah kapasitas dengan menjadikan hotel sebagai tempat rujukan dan karantina pasien Covid-19, salah satunya adalah Hotel Yasmin Karawaci. Dengan upaya tersebut, akhirnya penanganan wabah di Kabupaten Tangerang pun dapat terkendali.

“Kita menampung banyak pasien dari sekitar Tangerang pada saat Covid-19 kemarin, dari wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat yang masih dekat dengan daerah kami. Kita sampai menjadikan hotel untuk menambah kapasitas, alhamdulillah bisa menampung masyarakat,” tutur dia.

Selain itu berbicara soal vaksinasi Covid-19, pihaknya telah memenuhi target vaksinasi dosis 1 dan 2 yang mencapai 2,5 juta orang dari total penduduk 3,5 juta jiwa. Sementara untuk vaksin booster pertama telah mencakup lebih dari 685.000 jiwa dan vaksin booster kedua lebih dari 26.000 dosis.

Apresiasi juga diberikan kepada Puskesmas Kutabumi yang berhasil mendapat penghargaan Puskesmas dengan Pengelolaan Vaksinasi Covid-19 Terbaik di Provinsi Jawa-Bali. Capaian itu berhasil direngkuh setelah melakukan penegakan protokol kesehatan di area publik dan puskesmas, kapasitas respon dan inovasi puskesmas yang melakukan jemput bola dalam vaksinasi Covid-19. Sebuah monumen pun akan diresmikan di Kecamatan Solear sebagai sejarah ketangguhan Kabupaten Tangerang menangani Covid-19.

Adapun, Covid-19 ini juga menjadi penelitian Bupati Zaki dalam meraih gelar Doktor di Ilmu Pemerintahan di Program Pascasarjana Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dengan judul Inovasi Pelayanan Publik di Era Pandemi Covid-19 di Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Alhasil banyak inovasi pelayanan publik yang lahir dalam penelitian tersebut.

Di antaranya Sistem Informasi Pelayanan Administrasi Kependudukan (SIPENDUK) dan Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (SIPINTER). Kemudian juga ada Sistem Informasi Cetak Pajak Bumi dan Bangunan Online Terpadu (SICEPOT) dan Sistem Informasi Booking Online Medical Check-up Berbasis WhatsApp (SIBOMCU).

Bang Zaki, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak memberikan layanan kepada masyarakat. Justru pemerintah daerah harus hadir untuk memberikan pelayanan terbaik melalui inovasi di berbagai pelayanan publik.

Selain itu, Pemkab Tangerang juga menjalankan program unggulan Gerakan Tangerang Sehat yang bertujuan memenuhi kebutuhan serta meningkatkan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan di Kabupaten Tangerang. Contohnya adalah peningkatan fasilitas kesehatan, yakni Puskesmas Cisoka yang memberikan layanan unit gawat darurat (UGD), rawat jalan, rawat inap serta persalinan 24 jam.

Kabupaten Tangerang pun diketahui merupakan satu-satunya RSUD tingkat kabupaten/kota di Banten yang memiliki klinik endoskopi, yakni di RSUD Balaraja. Endoskopi ini merupakan prosedur medis yang memungkinkan dokter mendiagnosis masalah pada tubuh tanpa melalakukan pembedaha.

Inovasi lain yang tengah dipersiapkan adalah menyediakan layanan bedah jantung terbuka di RSUD Kabupaten Tangerang. Ruang operasi, alat serta sumber daya dokter spesialis sub jantung terbuka juga telah tersedia, namun peresmiannya direncanakan akan terjadi pada akhir tahun 2023.

Layanan lain yang naik kelas adalah sistem milik Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang yang menggunakan aplikasi Sistem Informasi Donor Darah (SiDoni) yang terintegrasi tidak hanya melayani donor darah secara digital, melainkan layanan kesehatan lainnya. Jadi tidak hanya memenuhi informasi kebutuhan darah saja, tapi juga kebutuhan mobil ambulans, mobil jenazah, informasi ketersediaan ruang rawat inap hingga jadwa dokter di rumah sakit umum dan swasta.

Kemudian juga dilakukan renovasi Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Tangerang yang kini memiliki alat-alat kesehatan yang canggih se-Jabodetabek, seperti Nucleic Acid Test yang mampu mendeteksi berbagai penyakit dari darah. Mulai dari Sipilis, Hepatitis B, Hepatitis C dan HIV/AIDS. PMI Kabupaten Tangerang juga memiliki Bumi Perkemahan dan sedang mempersiapkan dibentuknya sekolah tinggi untuk tenaga-tenaga donor darah.

Upaya lainnya adalah melakukan langkah promotif dan preventif kesehatan bagi ibu hamil melalui peningkatan kualitas pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dengan inovasi baru bernama Siaga Bagi Ibu Hamil untuk Pemeriksaan Kesehatan dan Laboratorium (Si Ibu Peri). Tujuannya adalah untuk memberikan akses bagi ibu hamil dalam memantau kesehatan mereka dan janin yang dikandung, terutama di daerah pedesaan atau terpencil.

Demi menambah pilihan masyarakat dalam mendapatkan layanan medis, pihaknya kini tengah membangun Rumah Sakit Daerah (RSUD) baru di Kecamatan Tigaraksa. Rumah sakit ini nantinya akan mencakup pelayanan kesehatan di 8 kecamatan, yaitu Tigaraksa, Solear, Cisoka, Cikupa, Panongan, Curug, Jambe dan Legok.

Tak hanya layanan, budaya kerja juga dilakukan peningkatan, sebab menurutnya itu merupakan salah satu kunci kesuksesan menambah mutu pelayanan kesehatan. Seperti yang dilakukan di RSUD Balaraja yang menciptakan Tim Agen Perubahan yang akan membentuk budaya kerja dengan baik sehingga dapat menjadi role model pegawai yang lain. Inovasi lain yang dilakukan adalah menerapkan SiBomcu.

Selain itu, Bang Zaki juga terus melakukan percepatan pendataan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), alhasil Pemkab Tangerang diganjar penghargaan cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC) pada Maret lalu karena dapat mengcover 98% dari jumlah penduduk.

“Kita juga melakukan beberapa kegiatan, seperti pengobatan bagi pasien kurang mampu yang memiliki Jamkesda atau BPJS PBI, pendidikan dan perbaikan gizi, penurunan angka stunting, sosialisasi untuk stop buang air besar sembarangan dan pembangunan RSUD Tigaraksa,” ungkap Bang Zaki.

Program lain yang dilakukan demi peningkatan kualitas kesehatan adalah melalui program Kita Peduli Permasalahan Sampah (Kipprah). Ia menyebutkan bahwa sampah menjadi sumber potensi penyakit yang rentan menyerang masyarakat., maka dari itu dilakukan upaya mengurangi volume sampah, mulai dari yang diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) pengembangan TPST3R (tempat pengelolaan sampah reuse, reduce dan recycle) dan pembentukan Bank Sampah.

Hingga saat ini pihaknya sudah melakukan pembinaan kepada 25 TPS3R persampahan atau telah mencapai 100%. “Kita juga menciptakan Bank Sampah Induk yang akan mengelola sampah se-kabupaten. Inovasi menarik pun dilakukan bersama Bank Sampah Milenial dengan tujuan mendorong parsipasi aktif generasi muda terhadap permasalahan sampah,” seru Bang Zaki.

Dalam perjalanannya, upaya untuk mengurasi volume sampah juga dilakukan dengan memberikan pengetahuan kepada peserta didik untuk peduli pada permasalahan sampah melalui program Kurasaki (Kurangi Sampah Sekolah Kita) demi mengurangi produksi sampah, khususnya sampah plastik dan streofoam. Sedangkan di kantor pemerintahan dilakukan dengan mencanangkan program Kurasakan (Kurangi Sampah Kantor).

Dirinya berharap Kabupaten Tangerang dapat menjadi wilayah yang bersih dan nyaman bagi masyarakat serta para pendatang. “Di akhir pemerintahan ini saya berharap Kabupaten Tangerang bisa menjadi lebih maju, baik dari sisi sanitasi dan kesadaran masyarakat sehingga dapat mewujudkan jargon Tangerang Sehat,” tutup Bupati Zaki.

Populer