Connect with us

Nasional

Kemedikbud Gelar Literasi Kebencanaan Dalam FLS 2019

Published

on

Kemedikbud Gelar Literasi Kebencanaan Dalam FLS 2019

Sebagai upaya untuk menanamkan kesadaran dalam kebencanaan, dalam Festival Literasi Sekolah (FLS) 2019 juga diadakan lokakarya dan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran literasi. Lokakarya yang digelar di panggung utama Plaza Insan Berprestasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta pada Sabtu (27/07/2019) seperti disitat dari laman Kemendikbud, Kamis (01/08/2019).

Dengan mengusung tema “Gerakan Literasi: Literasi Sekolah dan Pelibatan Masyarakat: Pengalaman Kemitraan, Pencegahan Bencana dan Gerakan Kolektif”. Kegiatan ini lebih fokus kepada pentingnya literasi kebencanaan agar masyarakat memiliki kesadaran dalam menanggulangi bencana.

Pegiat Literasi Kebencanaan dan Pengelola Nemu Buku Palu, Neni Muhidin, menjelaskan bahwa memahami bencana sebenarnya adalah memahami risiko. Bagi Neni, literasi bertujuan untuk mengajak kita berpikir kritis dan memiliki spirit untuk mengetahui apa yang ada di sekitar kita.

“Kesadaran tentang pemahaman risiko inilah yang sangat rendah di kita. Apakah ada peristwa besar di tempat sekolah, di tempat kerja? Pertanyaan kritis inilah yang enggak pernah muncul di masyarakat. Ketika ada bencana, baru mereka terheran-heran,” ujar Neni Muhidin.

Ia mencontohkan bencana di Palu yang merupakan kampung halamannya. Siswa di Palu lebih hafal tentang perang Jawa, tapi tidak pernah punya pengetahuan tentang apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Hal ini karena tidak adanya referensi mengenai kebencanaan.

Selain Neni Muhidin, ada juga Sofian Munawar dari Kolaborator Literasi Sekolah sekaligus Pegiat Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) Kota Banjar, Ariful Amir dari Perkumpulan Literasi Indonesia dan sastrawan Indonesia Benny Arnas yang menjadi narasumber dalam lokakarya tersebut.(

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer