Connect with us

Tangerang

Halal Bihalal Forum Silaturahmi Umat Beragama Kota Tangsel

Published

on

Forum Silaturahmi Umat Beragama (FSUB) Kota Tangsel mengadakan acara Halal Bi Halal dan Silaturahmi Umat Beragama Kota Tangsel, Senin (30/05/2022) yang diadakan di aula Restoran Telaga Seafood, Serpong, Tangsel.

Acara tersebut dihadiri oleh Wali Kota Tangsel yang diwakili oleh Kepala Kesbangpol Tangsel, Chaerul Shaleh, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy secara visual, Pimpinan dan tokoh Agama / Masyarakat Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Konghucu, Para Penyuluh Agama, Kepala Madrasah, IGRA Tangsel, Pemuda lintas agama, Muhammadiyah, NU, dan masyarakat umum berjumlah kurang lebih 250 orang.

Ketua FSUB Tangsel, Abdul Rojak, menjelaskan kegiatan tersebut diadakan dalam rangka Halal Bi Halal dan Silaturahmi Umat Beragama di Kota Tangsel.

“Tema yang diangkat adalah Merajut Harmoni Menuju Kota Tangerang Selatan yang Toleran, Moderat, dan Rukun. Alhamdulillah hubungan antar umat beragama di Kota Tangsel sangat kondusif, dan kita ingin menjaga hal tersebut,” jelasnya.

Dirinya mengajak tokoh dan umat beragama untuk merawat dan meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama. Toleransi harus mewujud dalam kehidupan keagamaan dan sosial bangsa, jangan terbatas pada simbolik perayaan semata.

“Mari terus meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama. Tidak terbatas simbolik perayaan ataupun peringatan keagamaan, namun terus ditingkatkan dalam kehidupan keagamaan dan kehidupan sosial kita,” ujarnya.

Kegiatan tersebut mengundang Narasumber Guru Besar UIN Jakarta, Prof. Dr. Media Zaenul Bahri, dan Tokoh Pemuda Lintas Agama, Rivo Dery Kumara Margiono.

Dalam paparannya, Media Zaenal Bahri meenyampaikan sikap moderat dalam beragama atau moderasi beragama diyakini dapat memupuk sikap toleransi dan kerukunan umat beragama.

“Untuk itu, seluruh umat beragama diharapkan memiliki cara pandang, sikap dan praktik beragama dalam perspektif jalan tengah yang melindungi martabat kemanusiaan,” ucapnya.

Dirinya menjelaskan sejarah piagam Madinah yang sangat toleran mengayomi seluruh umat beragama di Kota Madinah. Toleransi harus mewujud dalam kehidupan keagamaan dan sosial bangsa, jangan terbatas pada simbolik perayaan semata.

“Jadi, kita harus Ekslusif secara aqiqah, namun harus inklusif secara sosial,” tegasnya.

Narasumber Rico Dery Kumara, menyampaikan pentingnya anak-anak muda sebagai generasi Milenial memiliki pemahaman dan berfikiran toleran, moderat, dan tawasut.

“Maka perlu dilakukan kegiatan-kegiatan kerukunan dan moderasi agar anak-anak muda paham tentanf arti pentingnya moderasi dan kerukunan,” ujarnya.

Acara diakhiri dengan foto dan makan siang bersama dengan penuh kehangatan. (afm/fid)

Populer