Kota Tangerang
Soal Game Online, Ibu Muda Tewas Usai Dianiaya Suami

Kabartangerang.com- Seorang ibu muda Apiyatu Syahdiah (23), tewas akibat dianiaya suaminya Dede Suryana (24), di Jatiuwung, Kota Tangerang.
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) ini dipicu masalah sepele yakni game online.
Syahdiah sempat menegur suaminya lantaran keasyikan bermain game online melalui handphone. Karena terganggu dengan teguran tersebut, Dede pun naik pitam hingga menganiaya istrinya.
Syahdiah sempat dibawa suaminya dibantu tetangga ke klinik tak jauh dari rumah kontrakannya. Namun nahas, sesampainya disana wanita beranak satu ini dinyatakan meninggal dunia pada Selasa, 14 Mei 2019 pukul 06.00 WIB.
Di tubuh Syahdiah, ditemukan terdapat banyak luka lebam. Hal itu membuat ibu korban, Yunasih (42), curiga dan melaporkan kejanggalan kematian anaknya ke Polsek Jatiuwung.
Mendapat laporan KDRT tersebut, tim penyidik dipimpin Kanit Reskrim AKP Zazali bergerak mengamankan suami korban. Tak hanya itu, petugas juga membawa jasad korban ke RSUD Tangerang untuk di autopsi.
“Dari hasil autopsi, keterangan ahli menyimpulkan kematian korban karena ada kekerasan pada bagian punggung, leher dan kemaluan,” ujar Kapolsek Jatiuwung Kompol Eliantoro Jalmaf, Rabu, 15 Mei 2019.
Usai dilakukan pemeriksaan dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi, polisi akhirnya menetapkan Dede Suryana sebagai tersangka. Buruh di salah satu pabrik itu terancam 15 tahun penjara dengan jeratan Pasal 44 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.
“Tersangka sebelumnya mengelak, tapi kemudian mengakui perbuatannya setelah kita kumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi-saksi,” kata Eliantoro.
Kanit Reskrim AKP Zazali menjelaskan, aksi KDRT yang dilakukan Dede terhadap istrinya dipicu masalah sepele. Pelaku kesal, sang istri kerap menyuruhnya saat sedang asyik bermain game online. Merasa terganggu, Dede kemudian memukul punggung istrinya dengan helm.
“Keributan pasangan suami istri ini pertamakali terjadi pada 8 Mei 2019, di rumah kontrakannya di Kampung Pasir. Pelaku tersinggung saat sedang asyik main game di handphone disuruh-suruh terus sama korban,” jelas Zazali.
Tak terima diperlakukan kasar oleh suaminya, korban bersama anaknya yang berusia 1,5 tahun pulang ke rumah orangtuanya di Curug, Kabupaten Tangerang. Korban pun menceritakan ulah kasar sang suami kepada orangtuanya.
Keesokan harinya, Dede mendatangi rumah mertuanya itu untuk mengambil anak pertama yang dilahirkan secara caesar. Melihat anaknya dibawa saat tidur, korban pun datang untuk mencegah sang suami. Pasutri ini kembali bertengkar.
“Pelaku lalu menendang korban. Tendangan pertama mengenai kaki lalu tendangan kedua mengenai kemaluan korban hingga bekas jahitan operasi caesar terasa sakit,” paparnya.
Tiga hari berselang. Dede kembali datang ke rumah mertuanya untuk membawa istri dan anak pertamanya. Sesampainya di rumah kontrakannya, sang istri kemudian tidur di ruang tamu, sedangkan pelaku bersama anaknya di kamar tidur.
“Saat hendak sahur, pelaku mendapati istrinya dalam keadaan muka biru dan tangannya menggetar. Oleh pelaku dibantu dengan tetangganya membawa korban ke klinik, namun sesampai di klinik dinyatakan meninggal dunia,” kata Zazali.(rik)
-
Tangerang6 hari ago
Peringati HKG PKK ke-53, Benyamin: Ibu-ibu Jadi Garda Terdepan Cegah Dampak Negatif Digital di Masyarakat
-
Tangerang6 hari ago
Pemkot Tangerang Selatan Genjot Peran TPPK dan LPKRA untuk Cegah Kekerasan Anak di Lingkungan Pendidikan
-
Tangerang6 hari ago
Sudah Setahun, Rumah Hasil Bedah Pemkot Tangsel Tetap Nyaman dan Layak Huni
-
Tangerang6 hari ago
dr. Allin Hendarlin: Tren Penanganan TBC di Tangerang Selatan Terus Meningkat, Pemkot Optimis Capai Eliminasi 2030
-
Tangerang5 hari ago
Wali Kota Benyamin Apresiasi 21 Siswa Tangerang Selatan Lolos ke SMA Taruna Nusantara
-
Tangerang Selatan4 hari ago
Penerima Manfaat Bedah Rumah di Serpong Utara Bersyukur Rumahnya Dibangun Pemkot Tangsel
-
Tangerang5 hari ago
Pilar Saga Resmikan RANA Grounds Parigi Soccer Field di Pondok Aren
-
Nasional4 hari ago
Car Free Day Syiar Muharram 1447 H Kemenag Diikuti 1.500 Peserta