Connect with us

Nasional

Wamenag Romo Muhammad Syafi’i Dorong Kampus Islam Siapkan SDM Unggul dan Mandiri

Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i mendorong perguruan tinggi Islam untuk memperkuat perannya dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul, mandiri, dan berakhlak. Hal itu disampaikan saat memberikan kuliah umum dan meresmikan Gedung Rektorat Universitas Ibn Khaldun (UIK) Bogor, Jawa Barat.

“Pendidikan adalah jalan menuju kemerdekaan sejati. Ia bukan sekadar transfer ilmu, tapi proses memerdekakan manusia dari kebodohan, ketergantungan, dan kelemahan iman,” tegas Wamenag di hadapan civitas akademika UIK, Senin (10/11/2025).

Ilmu, Iman, dan Kemandirian Bangsa

Dalam kuliah umumnya, Wamenag Romo Syafi’i menekankan pentingnya integrasi antara ilmu dan iman sebagai dasar pembentukan karakter bangsa.

“Ilmu tanpa iman akan kehilangan arah, iman tanpa ilmu akan kehilangan daya. Karena itu, perguruan tinggi Islam harus menjadi tempat bertemunya nalar, nurani, dan nilai,” ungkapnya.

Ia juga mengingatkan bahwa setiap perintah Allah sejatinya adalah kebutuhan manusia itu sendiri. “Bacalah kebutuhan fitrahmu. Semua perintah Tuhan bukan beban, tapi tuntunan agar manusia menjadi utuh dan berdaya,” tambahnya.

Peran Pemerintah dalam Penguatan Pendidikan

Dalam pidato yang juga menyinggung kebijakan nasional, Wamenag menyampaikan pemerintah yang terus meningkatkan dukungan terhadap pendidikan tinggi. “Ini komitmen Presiden kita, Presiden Prabowo. Beliau ingin memastikan, tidak ada anak bangsa yang tertinggal dalam pendidikan,” paparnya.

“Negara hadir untuk memastikan pendidikan menjadi alat mobilitas sosial, bukan privilese bagi segelintir orang,” tegasnya.

Ia juga mendorong perguruan tinggi Islam agar memperkuat sinergi riset, digitalisasi pembelajaran, dan kolaborasi lintas negara. “Kemandirian bangsa dimulai dari kemandirian kampus. UIK sudah di jalur yang benar dengan riset, publikasi, dan internasionalisasi,” tambahnya.

Menutup kuliah umum, Romo Syafi’i menyampaikan pesan inspiratif bagi mahasiswa.

“Bangsa ini tidak kekurangan sumber daya, tapi sering kekurangan kesungguhan. Jadilah generasi yang berpikir besar, bekerja tulus, dan berjiwa solutif. Pendidikan adalah ibadah panjang, dan mahasiswa adalah pejuang masa depan,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.

Dalam kesempatan tersebut, Wamenag juga meresmikan Gedung Rektorat UIK Bogor. Ini menjadi simbol komitmen perguruan tinggi Islam dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga mandiri secara spiritual dan sosial.

UIK Tumbuh Jadi Kampus Islam Unggul di Bogor

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UIK H. Endin Mujahidin memaparkan capaian akademik UIK yang terus meningkat. Dari 37 program studi yang ada, 17 telah berakreditasi Unggul. Sementara itu, sebanyak 31 jurnal ilmiah UIK telah terindeks Sinta, menempatkan kampus ini sebagai perguruan tinggi Islam dengan produktivitas publikasi tertinggi di Bogor setelah IPB.

“Kami juga mendorong mahasiswa untuk belajar lintas negara melalui program KKN internasional di Thailand, Malaysia, dan Madinah. Dukungan pemerintah sangat kami harapkan agar UIK terus berkontribusi dalam melahirkan insan berilmu dan berakhlak,” ujar Mujahidin.

Ketua Yayasan Pendidikan Islam Ibn Khaldun Didi Hilman, menambahkan bahwa UIK berdiri sejak 1961 oleh para tokoh Masyumi sebagai lembaga pendidikan Islam modern, termasuk salah satu tokoh KH Soleh Iskandar. “Kedatangan Bapak Wamenag hari ini, tepat di Hari Pahlawan, menjadi keberkahan bagi kampus ini. Mohon doanya agar kampus ini dapat melahirkan pahlawan-pahlawan masa depan,” tutur Didi Hilman.

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer