Connect with us

Nasional

Presiden Jokowi: Perbedaan Jangan Menjadikan Kita Tidak Seperti Saudara

Published

on

Presiden Jokowi: Perbedaan Jangan Menjadikan Kita Tidak Seperti Saudara

Presiden saat menghadiri peringatan Isra Mikraj 1440 Hijriah/2019 Masehi di Gedung Olahraga (GOR) Pandawa, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (3/4). (Foto: Humas/Rahmat)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana menghadiri Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad Tingkat Kenegaraan Tahun 2019, di Gedung Olahraga (GOR) Pandawa, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (3/4).

“Negara kita ini adalah negara besar, negara besar. Penduduk Indonesia sekarang sudah 269 juta. Yang hidup di 17.000 pulau,” ujar Presiden awali sambutan. 

Lebih lanjut, Presiden menyampaikan bahwa untuk mengurusi itu semua perlu Manajemen Negara karena Indonesia bukanlah satu daratan saja melainkan 2/3 luasnya merupakan lautan.

“Semuanya perlu logistik, semuanya perlu makan, semuanya perlu infrastruktur, semuanya perlu jalan, semuanya perlu bendungan, semuanya perlu air,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara juga mengingatkan bahwa perbedaan-perbedaan yang ada merupakan anugerah dari Allah SWT.

Hal itu, menurut Presiden, sudah menjadi sunatullah, sudah menjadi hukum Allah kepada bangsa dan negara Indonesia.

“Perbedaan-perbedaan itu jangan menjadikan kita ini tidak seperti Saudara lagi. Sekali lagi ini sudah sunatullah, sudah menjadi hukum Allah kepada kita bangsa Indonesia, berbeda-beda,” tambahnya.

Lebih lanjut, Presiden juga mengingatkan bahwa meski ada pemilihan Presiden, Gubernur, Bupati, maupun Wali Kota, ukhuwah islamiyah tetaplah harus dijaga.

Tujuannya, menurut Presiden, agar kehidupan dalam berbangsa dan bernegara itu bisa menjadi lebih baik dari hari ke hari.

“Bisa menjaga ukhuwah islamiyah kita, bisa menjaga ukhuwah wathaniyah kita, dan lebih jauh lagi bisa menjaga ukhuwah insaniyah kita dan ukhuwah basyariyah kita,” pungkas Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut Menko PMK Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Agama Lukman Hakim, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya. (RSF/EN)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer