Kota Tangerang
Penelitian: Minum Teh & Kopi Bisa Jaga Gula Darah Tetap Stabil

Kabartangerang.com- Bagi kebanyakan orang, minum secangkir kopi dan teh hangat sebelum berangkat beraktivitas adalah ritual memulai hari yang tidak bisa diganggu gugat. Namun tak disangka-sangka, minuman hangat favorit Anda itu dipercaya bisa menjaga kadar gula darah tetap stabil. Sekelompok peneliti dari ETH Zurich di Swiss melaporkan bahwa berbagai senyawa aktif dalam dua minuman tersebut bisa membantu menurunkan gula darah, khususnya bagi para pengidap diabetes tipe 2.
Pada diabetes tipe 2, tubuh memiliki insulin yang cukup tapi tidak mampu menggunakannya dengan baik sebagai sumber energi. Akibatnya, gula darah akan semakin menumpuk dalam tubuh. Itu kenapa pengidap diabetes perlu mengatur gula darahnya dengan tepat. Selain pakai obat, jadwal, jumlah, dan jenis makanan pun harus selalu diperhatikan. Lalu, seperti apa peran kopi dan teh untuk membantu diabetesi menjaga kadar gula darah mereka? Yuk, cari tahu lebih lanjut!
Bagaimana kopi dan teh bantu menurunkan gula darah pengidap diabetes?
Peneliti menemukan bahwa kandungan kafein dalam kopi dan teh bisa membantu pengidap diabetes tipe 2 untuk menurunkan gula darah mereka. Namun, manfaat pengaturan kadar gula darah ini tidak bisa dicapai sesimpel hanya dengan minum secangkir kopi atau teh saja. Agar kopi atau teh favorit Anda bisa bantu menurunkan gula darah, tubuh perlu dibantu dengan kehadiran sebuah reseptor khusus. Pasalnya, kafein di sini hanya bertindak sebagai aktivator alias agen pemicu gen. Masih bingung bagaimana?
Untuk mendapatkan manfaat kafein tersebut, sebelumnya tim peneliti dari ETH Zurich telah lebih dulu merancang sebuah reseptor gen buatan yang secara khusus merespon efek kafein dalam tubuh. Reseptor adalah protein yang berada di permukaan sel dan hanya akan bereaksi ketika mereka bertemu dengan molekul tertentu, layaknya pintu yang bisa terbuka dengan kunci yang tepat. Karena sifat reseptor sintetik tersebut hanya bereaksi terhadap kafein, maka peneliti menamakannya dengan “caffeine-stimulated advanced regulator” (C-STAR).
Peneliti melaporkan bahwa tikus-tikus lab yang mengidap diabetes tipe 2 menunjukkan perbaikan sistem imun untuk mengatur gula darah yang jauh lebih baik setelah disuntikkan sel-sel buatan mengandung C-STAR dan diminumkan kopi berkafein, dibandingkan dengan tikus yang tidak disuntikkan C-STAR.
Ini karena setelah memasuki aliran darah, kafein akan berikatan pada reseptor C-STAR dan mengaktifkan produksi synthetic human glucagon-like peptide 1 dalam sel tubuh. Senyawa ini adalah senyawa yang sama digunakan dalam obat-obatan diabetes untuk menurunkan gula darah.
Masih perlu dikembangkan lagi
Penelitian di atas masih terbatas pada uji kultur sel di laboratorium dan pada tikus lab yang masih dalam fase prediabetes. Butuh lebih banyak studi lain yang lebih luas cakupannya untuk bisa memastikan peran kafein terhadap efek pengaturan kadar gula darah pasien diabetes.
Sekarang ini para ahli masih terus menguji terus respon C-STAR ke berbagai macam sel. Para peneliti juga masih butuh uji coba dengan dosis kafein yang berbeda-beda, dan jenis minuman berkafein yang berbeda-beda.
Dengan adanya temuan ini, peneliti berharap bahwa di masa depan pengobatan diabetes memungkinan pemasangan gen sirkuit buatan dalam sel. Ditambah perbaikan gaya hidup yang lebih baik, para diabetesi dapat mengatur kadar gula darahnya dengan hal yang lebih praktis seperti minum kopi atau teh yang mengandung kafein.
Minum kopi dan teh juga ada batasnya
Minum kopi dan teh menyimpan banyak manfaat bagi kesehatan. Salah satunya yang sedang terus dikembangkan adalah efek penurunan gula darah, seperti yang telah diuraikan di atas.
Meski begitu, Anda tidak boleh terlena dengan iming-iming manfaat tersebut sehingga jadi berlebihan minum kopi dalam sehari. Mengutip laman NPR, sebuah studi terbitan Mayo Clinic Proceedings menunjukkan bahwa rutin minum dua-tiga gelas kopi per hari masih tergolong wajar dan berpotensi membawa manfaat.
Bukan hanya jumlah porsinya saja yang perlu Anda pertimbangkan, tapi juga apa yang Anda tambahkan ke dalam cangkir minuman Anda. Kopi dan teh tidak lagi menjadi minuman sehat jika dibubuhi oleh bersendok-sendok krim, gula, sirup, dan whip cream. Risikonya terhadap peningkatan gula darah dari tambahan pemanis ini jelas akan mengalahkan nilai manfaatnya untuk kondisi Anda. (*)
Sumber: Hellosehat.com
-
Tangerang6 hari ago
Safari Ramadan, Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan: Momen Mempererat Silaturahmi Bersama Masyarakat Tangerang Selatan
-
Tangerang6 hari ago
Pilar Pimpin Operasi Gabungan Ramadan, Ratusan Botol Miras Disita, Tempat Hiburan Tangsel Diawasi Ketat
-
Nasional6 hari ago
Resmikan Masjid Ibadurrahman di Bogor, Menag Nasaruddin Umar: Sumber Berkah bagi Lingkungan
-
Tangerang3 hari ago
Sekda Bambang Noertjahjo: Jaga Kebersamaan dan Sinergi Membangun Tangerang Selatan
-
Tangerang5 hari ago
Benyamin Ajak Warga Tangerang Selatan Donor Darah di Bulan Ramadan
-
Tangerang5 hari ago
Pemkot Tangerang Selatan Gelar Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna 2025, Total Hadiah Rp48 Juta
-
Tangerang3 hari ago
Safari Ramadan di Pondok Aren, Pilar Saga Ajak Masyarakat Makmurkan Masjid
-
Tangerang3 hari ago
Bazar Murah Ramadan di Setu Dipadati Ribuan Warga, Pilar Saga: Ringankan Beban Masyarakat