Pemerintah Kabupaten Tangerang kembali meresmikan Kampung Tematik “TEMPE” (Tempat Edukasi Maggot dan Pembedayaan Ekonomi) di Desa Jatimulya, Kecamatan Sepatan Timur Kabupaten Tangerang, Banten (13/12/2022).
Peresmian Kampung tematik tersebut merupakan inovasi dari masyarakat dalam mengatasi sampah rumah tangga. Inovasi ini juga mendukung program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Tangerang yaitu KIPRAH (Kita Peduli Permasalahan Limbah dan Sampah).
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra (Asda I) Kabupaten Tangerang, H. Yani Sutisna mengapresiasi inovasi dan kepedulian masyarakat Kampung Tempe di Kecamatan Sepatan Timur terkait penanganan dan pengelolaan sampah rumah tangga.
“Inovasi dari masyarakat Kampung Tempe ini sangatlah luar biasa yang dimana dampaknya sangat besar sekali karena dapat mengurangi bahkan memutus mata rantai sampah. Selain itu, ini juga dapat meningkatkan perekonomian rumah tangga karena maggot yang dihasilkan dapat di jual serta dijadikan sebagai pakan ternak dan juga sebagai pupuk,” ujarnya.
Dia juga mengatakan bahwa hal seperti ini harus terus dikembangkan kepada daerah lainnya di Kabupaten Tangerang untuk memberikan keseimbangan lingkungan khususnya pada pemberdayaan sampah.
“Semoga, dengan hadirnya program Kampung Tempe ini menjadi sinyalemen positif serta mampu merangsang motivasi masyarakat kita untuk ikut berperan aktif memberikan keseimbangan lingkungan khususnya pada pemberdayaan sampah,” ucap Yani Sutisna.
Sementara itu, Direktur Manajemen Srategis EPK dan Kemitraan Pemerintah Daerah, Sabarudin menyampaikan, setelah diresmikannya kampung tersebut akan membuat perekonomian warga sekitar meningkat terlebih paska pandemi Covid-19.
“Perekonomian di Kampung Tempe akan meningkat dan masyarakat bisa menggunakan akses keuangan yang sudah disediakan oleh Bank BNI 1946 dan UMKM juga bisa mendukung digitalisasi dengan menggunakan QRIS,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Camat Sepatan Timur Asep Nurman mengatakan Kampung Tematik Kecamatan Sepatan Timur ini sejalan dengan program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Green Economy dengan salah satunya mendorong / membina penggiat Maggot.
“Setiap masyarakat di sini memiliki Kandang Maggot sebagai sarana pembuangan sambah organik, ini juga dapat menghasilkan nilai ekonomi yang dimana setiap kepala keluarga dapat menghasilkan 5-6 kilogram yang terakses dengan akses keuangan melalui Agen BNI 1946 dan juga dapat mengatasi permasalahan sampah yang di hasilkan oleh rumah tangga kurang lebih 60 persen sampah,” tuturnya.