Connect with us

Kabupaten Tangerang

Kerap Macet di Jam Sibuk, Warga Komplain Petugas di Jalan Raya Mauk Tangerang

Published

on

Kabartangerang.com- Kondisi Jalan Raya Mauk, Kabupaten Tangerang disebut sudah tidak layak atau tak sebanding dengan jumlah pemilik kendaraan yang melintasi akses aktivitas rutin warga sekitar.

Informasi yang berhasil dihimpun dari sejumlah testimoni warga dan pemberitaan persoalan macet di wilayah yang dilintasi warga menuju Kota Tangerang, Tangerang Selatan (Tangsel) dan Jakarta ini sudah berlangsung lama.

Andrea Utomo, warga Emerald Residence Sepatan (ERS) pada Senin, (17/1/2022) mengaku harus menempuh perjalanan sekitar dua (2) jam lebih untuk tiba di kantor tempatnya bekerja.

Dia juga mengklaim terjebak macet di tiga (3) titik, yakni di pertigaan Oja, pertigaan Pasar Sepatan dan di Jembatan Kedaung wilayah Sepatan Timur perbatasan Kabupaten dan Kota Tangerang.

“Sampe kantor sekitar jam 09.20 Wib, padahal dari rumah jam 06.40 Wib,” kata Andrea Utomo kepada wartawan, Selasa, 18 Januari 2022.

Dia menyayangkan minimnya petugas saat arus kendaraan sedang padat ramai. Ditambah lagi dengan kondisi ruas Jalan Raya Mauk yang relatif kecil sudah tidak sesuai dengan jumlah kendaraan yang hilir mudik.

“Yang di pertigaan pasar sepatan dan jembatan tidak ada (petugas, red),” ucap pria yang biasa disapa Andre ini.

Persoalan tidak hanya sampai disitu, kondisi pedagang yang nyaris berdekatan dengan bahu jalan membuat arus kendaraan tidak lancar.

Lalu Andre juga menambahkan, kondisi ini diperparah dengan pengguna jalan yang tidak taat aturan lalulintas. Tidak sedikit warga yang menggunakan roda dua mengambil sisi jalan yang berlawanan arah. Akhirnya kemacetan sukar terurai alias semakin krodit.

“Pedagang jualan juga sudah menyalahi aturan sampai ke badan jalan. Motor para pembeli parkir juga seenaknya,” tutur Andre.

Andre berharap Pemkab Tangerang segera mencari solusi karena kerugian akibat macet di Jalan Raya Mauk tidak hanya untuk akses menuju kantor saja, tetapi distribusi ekonomi serta kepentingan siswa yang ingin ke sekolah juga mengalami kendala.

Rudi Rehan, dalam akun youtube pribadi yang sempat diposting beberapa waktu lalu mengeluhkan soal kesadaran pemilik kendaraan di Jalan Raya Mauk tersebut.

Angkutan Kota (Angkot) yang melewati trayek Jalan Raya Mauk dianggap Rudi tidak sabar. Sopir mengambil sisi kanan jalan kendaraan yang berada di depan. Sehingga semakin menambah kemacetan karena dari arah sebaliknya tidak melewati jalan.

Selain ada sejumlah titik kemacetan, Dia juga mengatakan, tidak ada petugas yang mengatur lalulintas saat akses utama itu mengalami kepadatan. Yakni saat jam aktivitas warga untuk berangkat kerja.

“Ada penumpukan (kendaraan) di Jembatan Sulang. Seharusnya di jalur ini (Sulang, Sepatan) ada petugas yang mengatur,” kata Rudi Rehan di akun Youtubenya. (rls)

Source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer