Connect with us

Kota Tangerang

Disorientasi Seksual Pasti Terjadi di Lapas dan Rutan

Kabartangerang.com- Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami angkat bicara terkait sorotan Ombudsman RI tentang kecenderungan orientasi seksual di Lapas Jawa Barat. Ia tidak menampik adanya hal tersebut.

Dia mengungkap beberapa penyebab yang dapat menyuburkan masalah ini. Lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) di Indonesia secara umum kelebihan kapasitas.

“Kondisi di Lapas dan Rutan sudah kelebihan kapasitas, maka kemungkinan terjadinya disorientasi seksual warga binaan itu pasti terjadi,” ujar Utami dalam peresmian perguruan tinggi Poltekip dan Poltekim di kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Selasa, 9 Juli 2019.

Pihaknya tengah berupaya berupa mengkaji dan memutasi tahanan lebih intensif sehingga penyimpangan itu bisa terus ditekan. Dia mengakui ini bukan persoalan mudah.

“Ketika mereka sehari-hari berada di dalam satu ruang yang sama atau hunian dengan kepadatan yang luar biasa karena dari kapasitas 270 ribu sekarang diisi 236 ribu,” katanya.

Pihaknya tengah memikirkan beberapa solusi. Ia mengharapkan kehadiran lapas minimum security dapat menyelesaikan beragam persoalan. Sebab, penambahan infrastruktur lapas dan rumah tahanan baru tidak mungkin membantu karena keterbatasan anggaran.

“Pembangunan minimum security ini dibangun karena tidak mengeluarkan biaya besar. Ini yang sekarang diminta Pak Menteri seluruh provinsi untuk dioptimalkan,” jelasnya.

Sebelumnya, Ombudsman RI menyoroti kecenderungan orientasi seksual yang terjadi di Lapas Jawa Barat yang disebabkan kapasitas berlebih. Tidak tersalurkannya kebutuhan biologis warga binaan ini dinilai perlu untuk segera dicarikan solusi.

Kecenderungan homoseksual di Lapas Jawa Barat yang disebabkan kapasitas berlebih menjadi sorotan. Tidak tersalurkannya kebutuhan biologis warga binaan ini dinilai perlu untuk segera dicarikan solusi.(rik)

Source

Populer