Kota Tangerang
Kota Tangerang Terpilih jadi Lokasi Riset dan Pengembangan RDF
Kabartangerang.com- Kota Tangerang terpilih menjadi kota pertama di pulau Jawa sebagai lokasi pembangunan laboratorium riset dan pengembangan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) sebagai sumber energi terbarukan dan pengelolaan sampah perkotaan.
Terpilihnya Kota Tangerang ditandai dengan ditandatanganinya kesepakatan bersama antara Pemkot Tangerang dengan PT. Indonesia Power tentang kerjasama penyediaan bahan bakar jumputan padat untuk cofiring Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah mengungkapkan, uji coba dan pengembangan teknologi RDF akan dikelola bersama dengan PT. Indonesia Power sesuai dengan rekomendasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang pengembangan pengelolaan sampah berbasis energi.
“Di Jawa, Kota Tangerang yang pertama, untuk uji coba pengelolahan sampah perkotaan menjadi RDF,” jelas Arief usai acara penandatanganan yang berlangsung secara daring, Jumat, 23 April 2021.
Walikota mengharapkan dengan penadantanganan kesepakatan bersama antara Pemkot Tangerang dan Indonesia Power dapat menambah semangat bagi seluruh pemerintah daerah di Indonesia, terutama terkait penanganan sampah perkotaan.
“Ini jadi solusi bagi penanganan lingkungan yang ada di daerah, dengan teknologi yang berkembang bisa menjadi sumber energi terbarukan,”
“Dan tentunya dengan biaya yang lebih murah bagi Pemda,” ujarnya di acara yang juga diikuti oleh Direktur Utama Indonesia Power Mochamad Ahsin Sidqi dan Direktur Mega Proyek PLN Ikhsan Asaad.
Arief menjabarkan, Pemkot Tangerang siap dengan kuota pengelolaan sampah sebagai bahan baku Refuse Derived Fuel (RDF) yang nantinya dikelola oleh PT. Indonesia Power sebagai sumber energi terbarukan.
“Kita harus bisa sosialisasikan bersama bahwa RDF merupakan solusi yang efektif,” ungkapnya.
Direktur Mega Proyek PLN, Ikhsan Asaad menuturkan, riset dan pengembangan RDF sebagai bahan bakar energei terbarukan akan sangat bermanfaat mengingat program ini tidak membutuhkan investasi yang besar.
“Saat ini kondisinya juga, tidak memungkinkan untuk membangun pembangkit EBT,” jelas Ikhsan.
Ikhsan menerangkan, di pulau Jawa sistem yang dimiliki PLN over supply oleh karena itu upaya untuk meningkatkan bauran EBT dengan cofiring adalah cara yang efektif.
“Harapannya program ini juga bisa berlangsung di daerah lain seluruh Indonesia,” pungkas Dirut Mega Proyek PLN.(ydh)
-
Nasional4 hari agoAsia Tenggara Siap Jadi Pusat Peradaban Islam Baru
-
Tangerang7 hari agoPilar Saga Ichsan Apresiasi Kreativitas UMKM di Bintaro Local-Food Festival
-
Tangerang7 hari ago26 IKM Binaan Disperindag Tangerang Selatan Tampil di Trade Expo Indonesia 2025
-
Tangerang5 hari agoIkut Berkeliling, Pilar Saga Pastikan Program ‘Ngider Sehat’ Efektif Layani Warga
-
Tangerang3 hari agoAirin Rachmi Diany Ajak Kader Golkar Tangerang Selatan Harus Hadir di Tengah Masyarakat
-
Nasional7 hari agoUIN Jakarta dan PUSPENMA Kemenag Dorong Inovasi Riset Nasional lewat MoRA The AIR Funds 2025
-
Kabupaten Tangerang3 hari agoPanen Jagung Pulut di Sukamulya, Bupati Tangerang: Menjanjikan dan Bernilai Ekonomi Tinggi
-
Kabupaten Tangerang3 hari agoPeringati Hari HKG Ke-53, TP PKK Kabupaten Tangerang Komitmen Mewujudkan Asta Cita



