Connect with us

Tangerang

Wali Kota Benyamin Davnie Buka Pelatihan Juru Sembelih Halal yang Digelar MUI Tangsel

Published

on

Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie membuka Pelatihan Teknis Juru Sembelih Halal (Juleha), Rabu (15/06/2022) yang diselenggarakan di Gedung Kelembagaan, Pamulang, Tangsel.
Acara yang diselenggarakan oleh MUI Tangsel bekerjasama dengan Juleha Tangsel ini dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Tangsel Dedi Mahfudin, Ketua Umum MUI Tangsel KH. Saidih, Ketua Juleha Tangsel Ali Muharram, dan diikuti oleh 125 peserta.
Peserta terdiri dari para petugas pemotong hewan khusunya hewan kurban pada DKM di wilayah Tangsel, Asosiasi Pengusaha Aqiqah, Komunitas Juru Sembelih Halal, dan Perorangan.
Apresiasi disampaikan Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, atas terselenggaranya pelatihan tersebut, apalagi menjelang Idul Adha 1443 H.
Disampaikannya, sekarang ini pihaknya sedang melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), antara lain dengan membentuk tim unit reaksi cepat yang bertugas melakukan penyekatan lalu lintas hewan di perbatasan, menyiagakan pos pantau, serta menerapkan pola isolasi dan penyembuhan ketika menjumpai ternak yang terkena PMK.
“Saya meminta masyarakat agar tidak panik apabila terdapat hewan ternaknya terjangkit PMK. Sebab, penyakit yang menyerang mulut dan bagian kuku pada ternak ini dapat diobati,” ujarnya.
Wali Kota juga mengingatkan untuk tetap menjaga Protokol Kesehatan, dan mengajak masyarakat yang belum divaksin booster agar segera datang ke Puskesmas terdekat.
Sementara itu Ketua Umum MUI Tangsel, KH. Saidih, pada kesempatan tersebut menjelaskan fatwa MUI Pusat terkait hukum dan panduan pelaksanaan ibadah kurban saat kondisi wabah PMK. Dalam fatwa bernomor 32 tahun 2022 itu, terdapat tiga hukum terhadap PMK, yakni sah, tidak sah dan tidak memenuhi syarat sebagai hewan kurban.
“Dalam fatwa itu disebutkan, hewan yang terkena PMK bergejala klinis ringan, tetap sah menjadi hewan kurban. Kategori gejala klinis ringan adalah lepuh ringan pada celah kuku, kondisi lesu, tidak nafsu makan, dan keluarga air liur lebih dari biasanya,” terangnya.
Lebih lanjut KH. Saidih menyampaikan hadits Nabi SAW terkait teknik utama dalam penyembelihan hewan kurban.
“Sesungguhnya Allah telah menetapkan perbuatan baik (ihsan) atas segala sesuatu. Jika kalian membunuh maka berlakulah baik dalam hal tersebut. Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya.” (HR. Muslim)
“Maka, Pelatihan Teknis Juleha Angkatan V ini penting diadakan agar banyak masyarakat yang paham teknik penyembelihan hewan kurban yang sesuai syariat,” ucapnya.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kemeng Tangsel Dedi Mahfudin berharap ilmu yang didapat dari pelatihan ini dapat disebarkan ke orang lain.
“Agar ilmu menjadi bermanfaat, maka harus dishare dan diamalkan, jangan pelit dengan ilmu, dengan begitu kita menjadi khoirunnaas anfa’uhum linnaas, sebaik-baik manusia yang paling banyak nilai manfaatnya bagi orang lain,” pesannya.
Ditambahkannya, pihaknya akan mengupayakan anggaran dari Kemenag Tangsel agar dapat berkolaborasi dengan kegiatan MUI Tangsel.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Kantor memohon doa untuk jemaah haji Kota Tangsel yang berangkat tahun ini.
“Jemaah haji Tangsel terdiri dari tiga Kloter. Alhamdulillah satu Kloter sudah berangkat dan sudah melaksanakan ibadah umrah. Pemberangkatan kedua sebanyak 96 jemaah, dan ketiga sebanyak 138 jemaah. Total 617 jemaah, semoga pulangnya pun tetap utuh 617 jemaah,” ucapnya.
Kegiatan Pelatihan Teknis Juleha ini mengundang Narasumber dari MUI Tangsel, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Peternakan (DKPPP) Tangsel, dan tim Juleha Tangsel.
Pelatihan ini juga diisi dengan praktek langsung pemotongan dua ekor kambing, pameran golok, dan teknik pengasahan. Diharapkan para peserta dapat mengimplementasikan ilmunya khususnya pada pelaksanaan penyembelihan hewan kurban Idul Adha mendatang. (afm/fid)

Populer