Kota Tangerang
Umat Budha Rayakan Cioko di Vihara Boen San Bio

Kabartangerang.com- Ratusan umat Buddha se-Jabodetabek melakukan ibadah perayaan Ulambana atau Cioko di Vihara Boen San Bio, Tangerang. Perayaan Cioko itu dilakukan untuk mengundang para arwah di alam baka ikut menikmati jasa kebaikan dari orang yang masih hidup untuk dilimpahkan dan mendapat kebahagiaan karena telah didoakan.
Kehadiran mereka di Vihara Boen San Bio yang dibagun pada tahun 1689 silam oleh saudagar asal Tiongkok, Lim Tau Koen, tidak lain untuk sembahyang dan melakukan perjamuan kepada roh-roh yang bergentanyangan karena ditelantarkan oleh keluarganya.
Pembina Yayasan Vihara Boen San Bio, Ian Suharlim mengatakan, upacara ini diikuti oleh umat Buddha untuk mendoakan para keluarga atau leluhurnya yang belum disembahyangkan, sebab jenazah belum ditemukan.
“Semua yang dihantarkan oleh umat berbentuk kertas yang telah didoakan oleh para biksu dan diletakkan di dalam perahu sebagai simbolis untuk mendoakan keluarga mereka. Nantinya perahu tersebut akan dibakar bersama patung Raja Setan atau Boen Tai Soe secara bersamaan untuk mengiringi arwah gentayangan menuju yang lebih baik,” ujar Ian dia Vihara Boen San Bio, Tangerang, Senin, 26 Agustus 2019.
Pria yang akrab disapa Bebeng itu menjelaskan, patung Raja Setan dan miniatur perahu semuanya terbuat dari kertas dan berkerangka kayu. Ia menambahkan, patung dan perahu tersebut dibakar hingga habis sehingga menghasilkan debu yang berterbangan di udara.
“Semua keluarga yang akan menghantarkan untuk leluhurnya harus menyaksikan pembakaran tersebut. Ibarat seperti mengantarkan arwah leluhur dan kelurga ke alam sana disertai dengan doa,” katanya.
Humas Vihara Boen San Bio, Rika menambahkan, perayaan Cioko yang digelar pada tanggal 15 bulan 7 penanggalan Tionghoa atau Senin, 26 Agustus 2019 di Vihara Boen San Bio, dilaksanakan dengan meriah, karena masyarakat keturunan dari Jabodetabek datang untuk merayakannya.
“Vihara Boen San Bio selalau ramai di datangi, karena Vihara ini merupakan salah satu Vihara yang tertua di Jabodetabek,” jelas Humas Vihara Boen San Bio, Rika.
Dan perayaan Cioko tersebut, tentunya juga akan dilakukan di vihara lain, baik dalam maupun luar negeri, seperti Jepang, Vietnam, dan Korea.
Di upacara tersebut, terdapat patung Raja Setan berwarna hitam dengan tinggi 5 meter sambil memegang sejenis tongkat panjang pada tangan kanannya. Raja Setan nantinya dibakar sebagai upaya mengusir roh-roh jahat agar tidak mengganggu kehidupan manusia di dunia.
Di sebelah patung Raja Setan, terdapat miniatur perahu berbentuk Naga berwarna kuning sepanjang tujuh meter yang telah dihiasi oleh berbagai tulisan doa. Nantinya, kapal yang sudah ditempeli nama-nama arwah umat Buddha yang terlantar untuk mengantarkan mereka ke alam yang lebih baik lagi.
Sebelum prosesi puncak tersebut berlangsung, para keluarga dipandu berdoa yang dipimpin sembilan biksu sambil memanjatkan doa.
Mereka berdoa di hadapan patung Raja Setan atau Boen Tai Soe, kemudian berkeliling altar yang dihuni patung dewa yang nantinya akan dibakar.(rik)
-
Tangerang4 hari ago
Indah Kiat Tangerang dan EKA Hospital Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Edukasi Diabetes Hingga Bahaya Narkoba
-
Nasional7 hari ago
Dukungan Pemerintah Jaga Operasional PGN Tetap Terjaga Andal
-
Tangerang7 hari ago
Bendera Merah Putih Raksasa Berkibar di Situ Gintung
-
Tangerang4 hari ago
Pilar Saga: Pemkot Tangsel Tingkatkan Keterbukaan Informasi Publik hingga Ramah Disabilitas
-
Tangerang7 hari ago
Sekda Tangerang Selatan Bambang Noertjahjo: HUT ke-80 RI Jadi Momentum ASN Tingkatkan Kinerja untuk Masyarakat
-
Tangerang5 hari ago
DWP Tangerang Selatan Rayakan HUT ke-80 RI dengan Outbond
-
Tangerang4 hari ago
TP PKK Tangerang Selatan dan Provinsi Banten Berikan Sosialisasi dan Pembinaan Konsumsi Pangan B2SA ke Masyarakat
-
Tangerang3 hari ago
Pemkot Tangerang Selatan Uji Coba Sistem Satu Arah di Jalan Kemiri Raya dan Kayu Manis Pondok Cabe Pada 10 September 2025