Kota Tangerang
Sejarah Singkat Kota Tangerang

Catatan historis Kota Tangerang dimulai pada abad ke 17 silam. Kala itu, Kota Tangerang dikenal dengan daerah penting di bantaran Sungai Cisadane yang menjadi penanda perbatasan otonomi dua kekuatan politik besar antara Kesultanan Banten dan Pemerintah Kolonial Hindia-Belanda. Penyebutan istilah “Tangerang” sendiri diambil dari bahasa Sunda, yakni “tangger” yang berarti “tanda” yang menjadi cikal bakal berkembangnya Kota Tangerang sampai sekarang.
Berdasarkan catatan sumber sejarah, pembangunan Kota Tangerang juga sengaja dibangun untuk menunjang ibu kota. Semisal, M.A.A Syahid menjelaskan, bahwa Kota Tangerang sejak abad 18 telah berperan penting dalam membantu berbagai aktivitas ekonomi dan industrialisasi di Batavia (sekarang disebut Jakarta).
Tidak heran, Kota Tangerang berkembang dalam proses modernisasi lebih lanjut dengan penyebutan yang populer sebagai “Kota Seribu Industri, Sejuta Jasa.”
“Tangerang di masa penjajahan dianggap ‘pinggirnya pinggiran’ (periphery of periphery), di mana Batavia menjadi pusat di Hindia Belanda. Di wilayah ini, masyarakat bumiputera dan Tionghoa mengalami eksploitasi lahan dan sumber daya (penggilingan tebu, eksploitasi lada, dan komoditas lokal lainnya), serta pembangunan penjara-penjara untuk membuang para tawanan,” tulis M.A.A Syahid ketika menjelaskan peran Kota Tangerang di era kolonialisme dalam bukunya “Membangun Pinggiran, Menyangga Ibukota: Arsitektur dan Infrastuktur Kolonial di Tangerang Abad 18-20.”
Selanjutnya, sejarah Kota Tangerang juga tidak bisa dilepaskan dari masa integrasi bersama daerah induknya, yakni Kabupaten Tangerang. Berkembang dengan sangat pesat, Kota Tangerang bertransformasi menjadi daerah otonom melalui beberapa tahapan penting, mulai pembentukan Kota Administratif Tangerang pada tahun 1981, sampai meningkat menjadi Kotamadya Tangerang berdasarkan UU. No. 2 Tahun 1993 disertai pelantikan Djakaria Mahmud sebagai Pejabat Wali Kotamadya Tangerang.
“Setelah mempertimbangkan berbagai macam aspek, seperti aspirasi masyarakat serta perkembangan pembangunan yang sangat pesat pada masa itu, maka wilayah Kabupaten Tangerang mengalami pengembangan dengan dibentuknya Kota Administratif Tangerang. Tujuannya utamanya juga sangat jelas yakni untuk mendorong peningkatan laju pembangunan,” mengutip dari buku “Tiga Dekade Sejarah dan Pembangunan Kota Tangerang” yang diterbitkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang.
Saat ini, kota yang bermotto “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” tersebut terus menunjukkan proses pembangunan yang signifikan dengan ditopang kekayaan heterogenitas kebudayaan yang sangat pluralis. Bahkan memasuki usia barunya tersebut, Kota Tangerang melampaui sebagai kawasan industri melainkan penghubung pusaran global-lokal sebagai “Gateway of Indonesia.”
-
Kota Tangerang7 hari ago
Realisasi Gampang Sekolah, Sachrudin: Pemkot Tangerang Salurkan Bansos Rp6 juta ke 312 Mahasiswa di Tahun 2025
-
Kota Tangerang7 hari ago
Tingkatkan Ketakwaan, Pemkot Tangerang Gelar Pengajian Pegawai Selama Bulan Ramadan
-
Tangerang7 hari ago
Pemkot Tangerang Selatan Atur Jam Kerja ASN Selama Ramadan 1446 Hijriah
-
Kota Tangerang7 hari ago
Pemkot Tangerang dan BNN Cegah Penyebaran dan Penyalahgunaan Narkotika
-
Kota Tangerang7 hari ago
Wali Kota Sachrudin Pimpin Rapat Koordinasi, Optimalkan Program dan Jaga Kondusivitas Ramadan
-
Kota Tangerang7 hari ago
Jadwal Gerakan Pangan Murah Kota Tangerang Selama Ramadan
-
Kota Tangerang7 hari ago
Ramadan, Pemkot Tangerang Kembali Gelar Ngabuburead Keliling di Pusat Keramaian
-
Kota Tangerang7 hari ago
Pemkot Tangerang Gerak Cepat Evakuasi Warga hingga Pendataan Bantuan Akibat Luapan Sungai Cisadane