Connect with us

Tangerang

Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Tangsel, Benyamin Davnie Kukuhkan dan Launching Program TPAKD

Published

on

Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Tangerang Selatan resmi dikukuhkan oleh Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie. Pengukuhan dilakukan di Hotel Trambesi, BSD Serpong pada Kamis (27/10).

Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) merupakan suatu forum koordinasi antar instansi dan stakeholders terkait untuk meningkatkan percepatan akses keuangan di daerah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera.

“Saya mengapresiasi dan menyambut baik jajaran OJK, dan semua pihak yang terkait atas terbentuk TPAKD Tangerang Selatan yang dapat memperkuat kerjasama semua pemangku kepentingan industri dan jasa keuangan,” ujar Benyamin saat memberikan sambutan.

Untuk itu, Dia berharap dengan adanya TPAKD ini, dapat menjadi wadah untuk membangun sinergi antara OJK dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam memetakan kebutuhan daerah.

“Serta, memberikan masukan dan rekomendasi kebijakan dalam mengembangkan potensi daerah di Tangerang Selatan,” kata Benyamin.

Tak hanya pengukuhan, launching program TPAKD juga dilakukan. Pertama, program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar). Kedua, program pemberdayaan UMKM dan kredit atau pembiayaan melawan rentenir. Dan ketiga, program green financing.

Dengan tiga program tersebut, Benyamin yakin visi Kota Tangerang Selatan, terwujudnya Tangsel unggul menuju kota lestari, saling terkoneksi, efektif dan efisien terwujud. Terutama pada misi ke empat, meningkatkan ekonomi berbasis nilai tambah tinggi di sektor ekonomi kreatif.

“Saya ucapkan selamat bekerja kepada Tim Percepat Akses Keuangan Daerah Kota Tangerang Selatan,” tutupnya

Sementara itu, Ibu Friderica Widyasari Dewi selaku Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK menyampaikan bahwa, memberikan akses keuangan yang mudah, cepat dan murah adalah PR bersama.

Selain itu, OJK juga mempunyai program OJK Goes to Pesantren, dimana para santri bukan hanya memiliki buku tabungan tetapi harus mulai mengelola keuangan.

“Bersama sama kita berkontribusi untuk membangun negeri,” katanya. (red/fid)

Populer