Nasional
Saung Angklung Mang Udjo Meriahkan Penutupan MTQ Internasional ke-4

Penutupan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional ke-4 dimeriahkan penampilan Saung Angklung Mang Udjo. Perpaduan seni tradisional dan pesan keagamaan yang dihadirkan dalam acara ini menjadi momen bagi Indonesia untuk menampilkan kekayaan budaya yang selaras dengan nilai-nilai spiritual.
Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama, Ahmad Zayadi, menekankan pentingnya mengenalkan angklung sebagai bagian dari musik tradisional Indonesia ke kancah internasional.
“Angklung merupakan bagian dari musik tradisional Indonesia, dan ini perlu kita kenalkan kepada publik dunia,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (1/2/2025).
Pada penutupan MTQ Internasional kali ini, angklung tidak hanya mengiringi lantunan selawat, tetapi juga menjadi simbol harmoni dan kebersamaan dalam keberagaman. Bunyi angklung yang dimainkan secara kolektif mencerminkan nilai persatuan yang sejalan dengan ajaran Islam.
“Ketika kita mengenalkan angklung, kita tempatkan angklung sebagai instrumen. Tentu ini menjadi alat untuk menyampaikan pesan, salah satunya adalah pesan selawatan,” kata Zayadi.
Menurutnya, kehadiran Saung Angklung Mang Udjo menjadi pelengkap yang menampilkan dimensi budaya khas Nusantara dalam ajang internasional ini. Ia juga menilai bahwa memadukan seni dan dakwah merupakan bentuk kreativitas yang perlu terus dikembangkan.
“Pesan-pesan keagamaan bisa disampaikan melalui instrumen kesenian, termasuk kesenian tradisional seperti angklung,” jelasnya.
Di tengah arus globalisasi, seni tradisional seperti angklung memiliki peran strategis dalam memperkenalkan Indonesia ke dunia. MTQ Internasional bukan hanya ajang kompetisi membaca Al-Qur’an, tetapi juga ruang diplomasi budaya yang menunjukkan bagaimana Indonesia merawat nilai-nilai keislaman dalam kearifan lokal.
Penampilan Saung Angklung Mang Udjo mendapat sambutan hangat dari peserta dan tamu undangan. Alunan angklung yang mengiringi lantunan selawat menciptakan suasana haru dan khidmat di antara hadirin.
Selain itu, kehadiran angklung dalam acara ini juga mencerminkan wajah Islam yang inklusif dan moderat di Indonesia. Seni menjadi sarana bagi masyarakat untuk mengekspresikan nilai-nilai keagamaan dengan cara yang indah dan mudah diterima. Perpaduan antara Al-Qur’an dan angklung menjadi bukti bahwa tradisi dan spiritualitas dapat berjalan beriringan dalam harmoni.
“Ini menjadi wadah ekspresi kita. Bagaimana kita mewarnai instrumen seni itu tergantung pada kita sendiri,” pungkas Zayadi.
-
Kabupaten Tangerang7 hari ago
Koperasi Merah Putih Jadi Fondasi Utama Kemandirian Ekonomi Masyarakat
-
Nasional3 hari ago
Asia Tenggara Siap Jadi Pusat Peradaban Islam Baru
-
Jabodetabek7 hari ago
Perkuat Literasi Pencegahan Kekerasan Seksual di Kampus, PSGA UIN Jakarta Luncurkan Buku Pedoman PPKS
-
Kabupaten Tangerang7 hari ago
Bupati Tangerang dan Gubernur Banten Kampanye Lingkungan Bersih dan Kurangi Pencemaran Udara
-
Kabupaten Tangerang7 hari ago
Diskan Sosialisasi Mutu Produk, Izin Edar, dan Sertifikasi Halal bagi Pelaku Usaha Perikanan
-
Kabupaten Tangerang7 hari ago
Hadiri Cisadane River Costal Sweep, Wabup Intan: Lingkungan Bersih dan Sehat adalah Hak dan Kewajiban Bersama
-
Kabupaten Tangerang7 hari ago
Bupati Tangerang Lepas Peserta Magang ke Jepang dan Peserta Pelatihan Bahasa Jepang
-
Tangerang7 hari ago
Pimpin Penertiban Pedagang, Pilar Saga Pastikan Pasar Serpong Terus Ditata