Connect with us

Nasional

Menpan RB: Hanya PNS yang Berprestasi Kerja Di Rumah

Menpan RB: Hanya PNS yang Berprestasi Kerja Di Rumah

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) membuka wacana agar para Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) bisa bekerja dari rumah. Namun, pelaksanaan kebijakan ini butuh pembahasan panjang karena berkaitan dengan kinerja institusi negara.

Menpan-RB Syafruddin mengatakan, wacana ASN bekerja di rumah guna memudahkan menyelesaikan pekerjaan. Hal ini sekaligus memberikan reward atau penghargaan bagi ASN yang berprestasi.

“ASN yang bekerja di rumah ini, sudah dilakukan oleh negara maju. Contohnya Australia hanya aparatnya yang punya prestasi, hari Rabu kerja di rumah. Hal tersebut berkaitan dengan teknologi,” ujar dia di Gedung Kemenpan-RB Jakarta, Rabu (14/8/2019).

Namun, lanjut dia, pihaknya tidak ingin fungsi kontrol bekerja di rumah itu sama dengan negara luar. Kemenpan-RB tidak ingin menjiplak hal tersebut.

“Tetapi inspirasinya dari negara luar. Itu baru wacana. Ini juga desakan dari bonus demografi,” ujar dia.

Dia menambahkan, pembahasan untuk wacana tersebut sudah disiapkan untuk tahun ini. Sedangkan, untuk aplikasi atau sistemnya baru direalisasikan tahun depan.

“Sistemnya e-government selama ini baru pembahasan saja, tapi belum terkoneksi. Maka itu, harus disiapkan dahulu infrasrtuktur teknologinya. Saya juga tadi baru rapat dengan Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informasi,” kata dia.

Sebelumnya, Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan mengatakan bahwa pergeseran jenis pekerjaan mulai terlihat beberapa tahun belakangan ini. Demikian pula jenis layanan yang dilakukan Pemerintah kepada warganya.

“Kami di Biro Humas BKN sudah terbiasa mengerjakan materi berita, media sosial, siaran pers di perangkat mobile. Contohnya hari ini, saya di Medan sudah approved berita, siaran pers dan konten media sosial yang disiapkan oleh anak-anak humas di Jakarta, hasil liputan di beberapa lokasi pada seluruh Indonesia. Jadi, kebutuhan untuk bertemu di kantor secara fisik mulai berkurang,” ujar dia.

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer